Iis Dahlia - Mengukir Cinta

Meski mengawali kariernya di dunia hiburan sebagai penyanyi pop, nama Iis Dahlia hanya dikenal sebagai penyanyi dangdut. Di dunia dangdut, Iis bahkan didapuk sebagai salah satu penyanyi dangdut senior berbakat. Namun, apa jadinya jika Iis mencoba memutar jarum jam menuju awal kariernya dengan melantunkan lagu pop. Ya, selain berduet bersama rekan-rekannya di D'Duta seperti Ikke Nurjanah, Iyeth Bustami, Errie Susan, Inne Chyntya, Kristina dan Evie Tamala, si “Tamu tak Diundang” itu juga menunjukkan kebolehannya lewat single pop dangdut berjudul “Mengukir Cinta”.

Single ciptaan Suto Pranto ini adalah lagu recycle yang sempat direkam Iis dalam versi dangdut. Namun, karena alasan tertentu, Iis hampir tidak pernah mempromosikan lagu tersebut. Alasan ini pula yang membuat Iis langsung memilih “Mengukir Cinta” untuk proyek solonya di album bersama D’Duta ini. Lebih dari itu, merevisi single ini menjadi sebuah lagu yang berlatar pop, bahkan dengan tambahan irama rap, dianggap Iis sebagai sebuah lompatan dalam perjalanan musikalitasnya.

“Aku nggak percaya musik asli single ini yang dangdut, dapat dirubah menjadi lebih pop dengan sentuhan rap. Arangger-nya juga orang yang sama saat membuat versi dangdutnya dulu,” kata Iis semangat.

Bagi Iis, membawakan jenis musik apa pun, sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai penyanyi. Sebelum merekam single ini, Iis juga pernah duet bersama tokoh Jazz Indonesia, Pieter F. Gontha dalam single pop jazz.

“Seorang penyanyi itu selayaknya dinamis dan harus siap membawakan jenis music apa saja. Ini juga sebagai pembuktian kalau penyanyi dangdut juga dapat melantunkan lagu pop,” katanya.

Selain mengisi single “Mengukir Cinta” dalam album D’Duta, bersama Evie Tamala dan Inne Chyntia, Iis juga membentuk trio D’Mawar untuk mendukung misi album D’Duta. Secara keseluruhan, Iis dan rekan-rekannya berharap dengan cara demikian musik dangdut dapat dilirik lagi sebagai primadona di negeri ini.

“Tidak hanya saya, tapi teman-teman di D’Duta juga. Kita semua berharap agar dangdut dapat kembali hidup dan digemari seperti dulu. Makanya, lewat album ini kita memberikan warna-warni musik dangdut,” tutur Iis.

Hadirnya D’Duta, 3 Kembang, D'Jingga dan D’Mawar, juga didukung penuh oleh stasiun Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), dan Big Indie Nagaswara sebagai label yang merilis album para diva dangdut itu.

“Secara pribadi, juga mewakili teman-teman di D’Duta, saya mengucapkan terimakasih kepada TPI dan Nagaswara yang sudah mensupport proyek ini. Maju terus musik dangdut Indonesia,” kata Iis penuh semangat. (PR)