Poin Plus - Mengertilah

Setelah mendaur sukses lewat single “Apa Maumu” yang dinukil dari album perdana mereka “Plus 09”, band asal Kota Hujan Poin Plus, kembali melepas single kedua mereka berjudul “Mengertilah”. Bagi penggemar berat band dengan vokalis wanita ini, single “Mengertilah” tentu sudah akrab di telinga. Ya, single ini memang sempat menjadi jagoan Poin Plus dalam album kompilasi “Gulalikustik” (2004) bersama sejumlah band lain seperti Kerispatih, After dan Gemala.

Namun, berbeda dengan warna awalnya yang full akustic, kali ini, “Mengertilah” hadir dengan kekuatan band. Pilihan untuk menggarap ulang single ini juga tak lepas dari permintaan fans Poin Plus, yang menginginkan “Mengertilah” kembali ditampilkan dalam album “Plus 09”.

“Terus terang, ini salah satu single kami yang paling disukai. Setiap kita tampil di daerah, para fans Poin Plus selalu meminta membawakan single ini. Makanya kami serius menggarap ulang single ini dengan warna yang sedikit lain,” ungkap Heru, drummer band itu.

Saat ini, Poin Plus digawangi oleh Adrin Dyandiza (vokal), Heru Siswadi (drum), Arief Wandakusuma (bass), serta Danu Budiman dan Ergy Hasan (gitar). Sejak awal dibetuk tahun tahun 2004 hingga membentuk formasi baru di tahun 2008, band ini sudah memastikan warna sweet pop rock sebagai aliran musik mereka. Tak salah jika karakter vokal Adrin yang sweet pop selalu dilengkapi dengan gaya bermusik ngerock para personil.

“Ini memang kelebihan kita. Rata-rata band dengan vokalis wanita selalu tampil dengan karakter vokal rock juga. Tapi kita berbeda. Karakter vokal Adrin yang sweet pop, memberikan kita kesempatan untuk mengeksplorasi semangat rock kita,” kata Heru yang bersama rekan-rekannya membentuk Poin Plus dari sebuah daerah bernama Sempur di kota Bogor.

Kehadiran Poin Plus sendiri, sejak awal sudah menarik hati Rahayu Kertawiguna, produser Big Indie Nagaswara. Alasan itu pula yang menempatkan Poin Plus sebagai salah satu project perdana Nagaswara dan Radio Mustang FM lewat album kompilasi “Gulalikustik”. Bagi Heru dan rekan-rekannya, kepercayaan ini bernilai mahal dan harus “dibayar” dengan menghasilkan karya-karya terbaik.